Cara Membuat MOTIF BATIK dengan Kamera Android

Motif Batik gaya digital

MACAM – MACAM MOTIF BATIK
Motif batik adalah kerangka gambar yang mewujudkan batik secara keseluruhan.
Menurut unsurnya batik dibagi menjadi 2 (dua ),yaitu :

  1. ORNAMEN Motif utama
  2. ISEN Motif pengisi ( Titik – titik , Garis , Titik dan Garis, dsb )

PENGGOLONGAN MOTIF BATIK

  • Motif disusun dari garis – garis.
  • Motif klasik
  • Motif besar
  • Warna coklat, hitam.

 

Beberapa motif batik hasil fotografi Android :

Marketing plan JAKARTA DESIGN CONSULTANT

Marketing plan JAKARTA DESIGN CONSULTANT

I. EXECUTIVE SUMMARY
Pada dasarnya, desain dan pasar merupakan kombinasi yang rumit dalam perspektif Jakarta. Sebagaimana diakui oleh para pelaku industri, pasar dewasa ini sangat menuntut produk dan proses produksi berkelanjutan. Banyak produsen yang memiliki desain produk yang baik, tetapi tidak dapat memberikan produk berkelanjutan. Di sisi lain, beberapa produsen telah menciptakan dan menjual produk berkelanjutan, tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan desain yang baik. Oleh sebab itu, produsen domestik dan negara itu sendiri perlu membuat definisi ulang tentang desain yang didorong oleh pasar dan mempersiapkan desainer generasi berikutnya untuk diperlengkapi dengan keterampilan pengaturan dan analisis desain yang unggul. Latar belakang ini menimbulkan gagasan untuk mendirikan JAKARTA DESIGN CONSULTANT (JDC). Berdiri pada tahun 2003 didirikan oleh Agus Nursidhi, Neneng Yulinza. JAKARTA DESIGN CONSULTANT ini memiliki spesifikasi perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan desain dan multimedia JDC akan memulai dengan pendidikan desain untuk produk-produk asesoris rumah tangga. Di masa depan, JDC akan mengembangkan diri ke domain desain yang lebih luas, seperti desain multimedia, animasi, web desain, desain audio visual, desain grafis, desain produksi, desain seni, desain interior, dll.

II. DESKRIPSI USAHA
• Identitas Perusahaan
Nama : JAKARTA DESIGN CONSULTANT
Lokasi : Jalan Duri Bangkit VII No.25 Jembatan Besi, Jakarta Barat
Email : agusnursidhi@yahoo.co.id

• Visi & Misi Perusahaan
JDC mempunyai suatu visi dan misi untuk mengarahkan desainer dan industri desain Jakarta mencapai posisi terbaik di Indonesia pada tahun 2015. Guna mencapai visi dan misi tersebut, diungkapkan beberapa misi dan misi JDC yang dapat diuraikan menjadi poin-poin berikut ini:
• Meningkatkan kesadaran tentang desain dan tren global guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan produsen lokal Indonesia.
• Meningkatkan kualitas sumber daya yang diperlukan dalam penguasaan dan kecakapan teknik dalam bidang desain.
• Menggali dan meningkatkan kekayaan budaya bangsa sebagai sumber desain kreatif.
• Meningkatkan produksi berkelanjutan berwawasan lingkungan melalui pendidikan desain yang menghargai dan menjaga kelestarian sumber daya alam.
• Menyeimbangkan tekanan dalam hal desain yang datang dari negara-negara maju dan dampak negatif globalisasi, dan mengantisipasi pertumbuhan desain yang cepat dan daya saing internasional yang kuat.
• Perijinan yang dimiliki :
SIUP,TDP (Tanda Daftar Perusahaan), Akte Keputusan Menteri Kehakiman.
KADIN,Ijin Domisili terhadap Tempat, Perusahaan, Gedung.
• Sertifikasi Yang Dimiliki :
– SKA PII & Planologi,
– SKA IAI
– SKA HDII

• Struktur Organisasi

III. DESKRIPSI PERUSAHAAN
JAKARTA DESIGN CONSULTANT merupakan suatu pusat pembelajaran dan kerjasama kreativitas yang memainkan peran penting dalam meningkatkan kompetensi Indonesia dalam desain kreatif. Tidak seperti pusat desain konvensional yang biasanya memberikan jasa pembuatan desain bagi pelanggan dan melakukan pekerjaan konsultasi desain sebagai sumber penghasilan, JDC akan difokuskan pada pendidikan desain sehubungan dengan pembudidayaan dan penanaman pola piker kreatif dan inovatif di Indonesia pada saat ini dan di masa depan. Dengan demikian, JDC akan menekankan pada pemberdayaan perajin lokal, mahasiswa desain, pelaku industri, dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri desain. Dengan demikian, JDC akan berfungsi sebagai pusat dan fasilitator bagi semua pihak yang terkait dengan pertukaran gagasan, pengalaman dan tren yang sedang berkembang dalam industri. Sebagai titik awal, JDC akan memulai dengan pendidikan desain untuk produk-produk asesoris rumah tangga. Di masa depan, JDC akan mengembangkan diri ke domain desain yang lebih luas, seperti desain multimedia, animasi, web desain, desain audio visual, desain grafis, desain produksi, desain seni, desain interior, dll.

IV. TARGET PEMASARAN
Para pelaku industri kerajinan tangan berpuas diri dan mengadopsi suatu model bisnis pemasaran pasif. Sayangnya, model bisnis ini juga tidak mengharuskan mereka untuk menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan dewasa ini untuk menanggapi kondisi persaingan yang berubah secara konstan, sehingga menempatkan industri kerajinan tangan Indonesia pada kelemahan kompetitif. Guna mendukung dan membantu industri memenuhi kebutuhan akan akses terhadap informasi pasar ekspor dan tren desain, dibentuklah JDC. Semua pemangku kepentingan dalam industri, termasuk produsen, eksportir, pembeli dan penyedia jasa akan dapat memanfaatkan potensi desain tradisional Indonesia yang besar dan berkesinambungan serta meningkatkan kesadaran akan tren desain internasional. Dengan mendayagunakan mahasiswa, desainer dan industri pembuat untuk menyadari pentingnya desain, JDC akan mampu mendorong keunggulan kompetitif pabrik lokal dalam pasar global. Calon pelanggan untuk jasa yang disediakan oleh JDC dapat dikategorikan menjadi tiga target utama, yaitu:
• Pasar Langsung:
– Universitas-universitas di Jakarta
– Universitas-universitas di Indonesia
– Mahasiswa Jakarta dan Luar Jakarta
– Desainer
• Pasar Perantara:
– Produsen: perajin lokal, eksportir, dan pabrik
– Asosiasi Desainer
– Pusat desain lainnya
– Pemerintah daerah, desainer dan produsen
• Pasar Jangka Panjang:
– Pembeli: importir
– Agen-agen nasional

V. ANALISA PEMASARAN

Dari sudut pandang kami, program-program JDC akan berjalan di pasar lama yang telah ada dan akan tetap berkembang di masa mendatang. Akan tetapi, JDC akan memberikan konsep pusat desain yang sama sekali berbeda, yaitu yang khusus menyelenggarakan pendidikan di bidang desain. JDC memanfaatkan keahliannya dalam pendidikan desain sebagai keunggulan utama yang melampaui pusat-pusat desain yang telah ada di Indonesia.

Analisis Lima Daya Porter

Daya tawar para desainer dan fasilitator:
• Para desainer dan fasilitator lokakarya, kelas, dan seminar memiliki daya tawar yang tinggi, terutama di masa mendatang, karena keahlian di bidang desain yang berkesinambungan dan tren internasional sangatlah spesifik dan terbatas.
• Karena daya tawarnya yang tinggi, JDC harus membangun dan meningkatkan hubungan dengan universitas-universitas di dalam dan luar negeri, para desainer profesional, dan asosiasi-asosiasi desain.
Daya tawar pelanggan:
• Pelanggan memiliki daya tawar yang sedang. Para pelajar dan desainer yang mengikuti program di JDC ingin menimba pengetahuan tentang desain-desain baru dan tren internasional serta mendapatkan jaringan global. Jasa semacam ini cukup langka di Indonesia, sehingga JDC dapat menjadi penyedia jasa yang terkemuka.
• Dengan demikian, kepuasan pelanggan perlu ditingkatkan untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Ancaman jasa pengganti:
• Banyak ancaman datang dari universitas-universitas karena mereka juga menyediakanpendidikan desain yang digabung dengan jaringan pemasaran. Akan tetapi, universitasuniversitas menawarkan program-program berorientasi gelar yang lebih banyak memanfaatkan waktu untuk belajar tentang konsep-konsep dasar dan penelitian.
• Dengan demikian, diperlukan hubungan yang kuat dengan universitas-universitas dalamdan luar negeri.
Ancaman pendatang baru:
• Ancaman pendatang baru cukup rendah. Sulit untuk membangun jaringan petaruh internasional (dari pelajar hingga pemasok, desainer, pembeli, instansi, dsb.).
• Selain itu, hanya ada sedikit orang yang antusias untuk membangun pusat desain nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Persaingan kompetitif di antara pusat-pusat desain:
• Persaingan kompetitif cukup rendah karena setiap pusat desain memiliki cakupan dan tujuannya sendiri. Misalnya, Pusat Desain Nasional di Jakarta (walaupun didukung oleh universitas-universitas, asosiasi-asosiasi, dan juga pemerintah) lebih berfokus untuk membangun kesadaran para desainer dan industri tentang pentingnya desain dan untuk memotivasi para desainer dan asosiasi untuk memperbarui pengetahuan mereka melalui pameran, perlombaan, dsb. Contoh lainnya adalah Pusat Desain Mebel Jepara; di mana cakupannya lebih menekankan pada aspek geografis dan mebel.
• Dengan demikian diharapkan agar kerjasama dengan pusat-pusat desain lainnya dapat terbina untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada.

VI. STRATEGI PEMASARAN
 Strategi pemasaran
Dari seluruh analisis yang dilakukan terhadap pasar, sasaran, persaingan bisnis & perilaku konsumen pada sasaran, maka marketing strategi yang harus dilakukan Oleh JDC focus pada hal sbb :
1. Tujuan Utama Pemasaran dimana perusahaan harus menentukan jangka panjang 5 tahun yang terpetakan dalam tujuan jangka pendek (6 Bulan).
2. Bauran Pemasaran yang lebih focus pada 3P, People,price, dan promosi.
3. Penggunaan Networking sebagai pendukung penjualan & profit.
4. Pelayanan/service untuk meningkatkan customer satisfaction

 Strategi tempat
Kami menetapkan tempat usaha di Jalan Duri Bangkit VII No.25 Jembatan Besi, Jakarta Barat. Tempat ini dipilih karena strategis, dekat dengan perumahan penduduk dan suasana tenang untuk belajar.
 Strategi promosi
Dalam rangka peningkatan pemasaran, kami membuat website, membuat group Facebook Konsultan Desain & Multimedia, memasang iklan berupa banner dan brosur serta menyebarluaskan melalui internet dan situs jejaring social

 Logo
Logo JAKARTA DESIGN CONSULTANT adalah

VII. RENCANA OPERASI

Rencana operasi jasa dan program yang akan ditawarkan oleh JDC adalah sebagai berikut:
• Kelas Pelatihan Desain dan Kreatifitas.
o Kelas-kelas tersebut merupakan bagian dari program magang.
o Kelas-kelas tersebut akan diadakan dalam bentuk diskusi kelompok dan kuliah dalam ruangan kelas oleh para fasilitator yang ditunjuk oleh JDC.
o Satu sesi terdiri atas 2 kelas dan setiap kelas akan berlangsung selama 2,5 jam.
o Tema diskusi akan ditentukan kemudian oleh Dewan Pengurus.
o Para peserta kelas adalah peserta magang yang saat ini mengikuti program magang di JDC.
• Lokakarya.
o Lokakarya akan memberikan serangkaian pelatihan desain praktis kepada para peserta. Dengan terlibat dalam proses penerapan teori desain dari bahan mentah menjadi produk jadi, para peserta lokakarya diharapkan memperoleh keterampilan praktis dalam bidang desain.
o Setiap lokakarya akan berlangsung selama enam hari.
o Tema diskusi akan ditentukan kemudian oleh Dewan Pengurus.
o Para peserta kelas adalah peserta magang yang saat ini mengikuti program magang di JDC dan masyarakat umum (para desainer, pembeli, profesional, anggota asosiasi, dosen, peneliti, pejabat pemerintah, dll) yang tertarik dengan aplikasi desain.
• Seminar.
o Seminar akan membahas isu-isu yang ada dalam industri desain. Dalam acara ini, para peserta akan dipandu oleh para fasilitator untuk mengikuti diskusi tentang tema-tema seminar yang lebih terinci. Sebuah seminar didesain untuk memperbaharui informasi yang dimiliki oleh para peserta tentang tren, isu-isu, dan perkembangan terbaru dalam industri desain, terutama dalam konteks nasional.
o Setiap seminar akan berlangsung selama dua hari.
o Para peserta kelas adalah peserta magang yang saat ini mengikuti program
o magang di JDC dan masyarakat umum (para desainer, pembeli, profesional, anggota asosiasi, dosen, peneliti, pejabat pemerintah, dll) yang tertarik dengan perkembangan desain terkini.
• Publikasi JDC.
o JDC akan menerbitkan serangkaian majalah desain yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum dan masyarakat desain tentang desain di Indonesia. Majalah tersebut dimaksudkan sebagai media untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan membangun citra JDC. Selain itu, publikasi tersebut akan menjadi bagian yang penting dari kontribusi JDC terhadap perkembangan industri desain di Indonesia.
o Majalah akan diterbitkan setiap tiga bulan (triwulan) dan akan diedarkan di tingkat nasional dan internasional. Setiap edisi akan dicetak sebanyak 500 eksemplar dan didistribusikan kepada distributor buku nasional dan internasional.
o Para anggota Dewan Penyunting untuk publikasi tersebut akan dipilih oleh Dewan Pengurus.
o Para pemangku kepentingan dan peserta IIDC sangat dianjurkan untuk memberikan kontribusi dan dukungan bagi perkembangan publikasi tersebut.
• Pameran.
o JDC akan menyelenggarakan pameran yang akan diikuti oleh para peserta utama dalam industri desain di Indonesia. Pameran-pameran tersebut diharapkan dapat mempromosikan potensi-potensi industri desain di Indonesia kepada masyarakat luas di Indonesia dan luar negeri. Dengan acara tersebut, IIDC memiliki tujuan untuk memberikan sumbangan yang lebih jauh bagi pengembangan dan promosi desain Indonesia kepada masyarakat internasional.
o Para peserta acara ini berasal dari para pemain nasional dan internasional dalam industri desain.
Acara tersebut direncanakan akan diselenggarakan dua kali dalam setahun secara rutin (setiap pameran dijadwalkan berlangsung selama dua hari). Untuk mendesain rincian rencana operasional untuk tahun pertama operasi JDC, dibuat asumsi-asumsi berikut ini:
o Diperkirakan bahwa 20 orang peserta dari masyarakat umum (para desainer, pembeli, profesional, anggota asosiasi, dosen, peneliti, pejabat pemerintah, dll.) akan ikut serta dalam setiap Lokakarya dan Seminar yang diselenggarakan oleh JDC. Asumsi tersebut didasarkan oleh pendekatan konservatif.
o Para siswa magang berhak untuk mengikuti Kelas Pelatihan Desain dan Kreatifitas dan Lokakarya selama jangka waktu magang mereka.
o Siswa nasional akan mengikuti program magang selama liburan musim panas, sementara siswa dalam negeri dapat dengan leluasa mengikuti program di setiap bulan dalam tahun yang berjalan. JDC akan menyelenggarakan program magang dalam tiga periode setiap tahun.

Setelah berjalan satu tahun pertama, JDC akan mampu memantapkan diri sebagai pusat pelatihan desain yang terkemuka di Indonesia. Oleh sebab itu, JDC akan mampu mengembangkan ruang lingkup operasinya menjadi jasa-jasa yang lebih mendalam lagi, misalnya:
• Klinik Desain.
Klinik desain didirikan untuk membantu para produsen pengunjung memperoleh komentar dan bimbingan tentang desain-desain yang telah ada dan untuk membantu pengembangan desain. Untuk jasa ini, pengunjung dapat dibuatkan janji temu dengan seorang desainer yang terdaftar sebagai bagian dari jaringan desainer dari pusat desain tersebut dan yang telah memiliki pengalaman dan kesuksesan dalam mendesain produk untuk pasar sasaran.
• Jasa Rujukan.
Dengan mengangkat fakta bahwa pusat desain tersebut akan menjadi tempat di mana para petaruh (stakeholder), yakni para pembeli dan produsen akan mengunjungi dan mencari informasi yang mereka perlukan, pusat desain juga akan memfasilitasi para petaruh tersebut dalam memperoleh informasi tentang satu sama lain, dan dengan demikian menyediakan jasa rujukan. Jasa tersebut akan diberikan dengan cara mewajibkan pendaftaran bagi para pengguna, sehingga pusat desain dapat menyimpan informasi kontak dan informasi tentang apa yang mereka sediakan (untuk produsen atau penyedia jasa) atau apa yang mereka cari (untuk pembeli). Dengan seizin para pengguna yang telah terdaftar, pusat desain akan mendata rincian pengguna untuk diakses oleh para pengguna lain. Dengan demikian, jasa tersebut dapat memberikan rujukan tentang:
○ Produsen dan produk-produknya
○ Pembeli dan apa yang mereka cari
○ Penyedia jasa dalam industri, dan jasa-jasa mereka, seperti: desainer, bank dan penyedia jasa keuangan, pemasok, dan penyedia jasa lainnya dalam industri, dan sebagainya. Di samping itu, JDC dapat memfasilitasi para petaruh yang berminat untuk memperoleh sertifikasi internasional, terutama di bidang desain yang berkesinambungan dan sertifikasi produk. Selain itu, JDC akan dapat menerima lebih banyak lagi peserta magang untuk tahun-tahun operasi berikutnya. Keterangan lebih rinci tentang asumsi ini akan dijelaskan dalam bagian rencana keuangan dari rencana usaha ini.

VIII. ANALISA FINANSIAL
Investasi awal menggambarkan secara rinci jumlah biaya yang diperlukan untuk mendirikan dan memulai kegiatan operasional dan program-program JDC. Jumlah ini akan mempengaruhi analisis kelayakan investasi yang dilakukan di bagian akhir dari rencana keuangan ini.
Selain itu, kami juga perlu menghitung jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh JDC dan menentukan biaya penyusutan untuk setiap aset setiap tahunnya.

Pengeluaran awal

8.1 Proyeksi Laporan Keuangan
Sebelum kami dapat menerapkan teknik analisis investasi dalam rencana keuangan, kami perlu memperluas laporan arus kas tahunan JDC untuk tiga periode. Berikut ini adalah laporan arus kas tahunan JDC:

Laporan Arus Kas Tahunan

Jumlah NPV menunjukkan angka yang sangat positif yaitu sebesar Rp.83.070.131,01 yang mengindikasikan hasil yang baik. Selanjutnya, angka IRR adalah 36%, menunjukkan angka yang layak dibandingkan dengan biaya modal (18,25%). MIRR juga mengungkapkan hasil serupa dengan angka aman sebesar 30%. Selain itu, jangka waktu pengembalian hasil investasi yang mengindikasikan periode di mana jumlah uang yang diinvestasikan akan balik modal adalah 1,9 tahun; yang dapat diartikan sebagai investasi yang baik.
Dengan menggunakan semua teknik analisis kelayakan investasi di atas, dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan JDC memungkinkan untuk dicapai.

LINGKUNGAN GRAFFITI KAUM URBAN DI JAKARTA

 

 Oleh : Agus Nursidhi, MDS

Graffity merupakan seni yang gak resmi, namun di balik itu Graffity merupakan seni yang sangat indah dan menurut saya tidak ada duanya. Namun graffity kebanyakan di cap oleh masyarakat sebagi seni kegelapan di mana pembuatnya di cap sebagai seorang kriminal walaupun begitu ada juga yang menyukai graffiti. Membuat Graffity itu membutuhkan banyak modal seperti, membeli pilox dan membeli cat. Namun hal tersebut bukanlah menjadi suatu Kendala yang jadi kendala adalah antusias atau partisipasi masyarakat ada yang menolak kehadiran Seni ini, yach kami pun sebagai para Bomber hanya bisa berharap supaya masyarakat bisa menghargai karya kami, bagi para Bomber membuat graffity merupakan kepuasan tersendiri. Adai saja Pemerintah dapat ikut berpartisipasi. Namun selama pengalaman saya jadi seorang Bomber banyak masyarakat yang menghargai dan menyukai hasil karya saya bahkan ada yang meminta saya untuk membuat graffity di rumahnya atau pun di kamar. Jadi kesimpulannya tidak semua golongan masyarakat yang tidak menyukai seni dinding (graffity). Ayolah kita dukung terus para Bomber di Indonesia agar hasil karya mereka dapat memperindah kota. Beraksi di malam hari, Pylox dan cat tembok adalah senjata mereka. Ini dia para pelukis kota! Akhir-akhir ini banyak banget lukisan jalanan yang dibuat di tembok jembatan layang, tembok samping rumah, tembok pembatas lahan tidur, sampai rolling door toko yang sudah tutup. Tulisan itu kadang berbentuk huruf dengan menggunakan cat semprot atau cat tembok. Kadang tulisan itu merupakan campuran huruf dan gambar. Yang pasti, karena warnanya sangat mencolok, lukisan tadi jadi menarik perhatian para pengguna jalan.Itulah graffiti yang belakangan lagi subur pertumbuhannya. Seperti enggak bisa melihat “lahan kosong”, setiap minggu ada saja tulisan graffiti baru menyapa kita di jalan.Walaupun kadang tulisannya hanya berbunyi nama kelompok dan nama orang, graffiti juga bisa membuat kita terkagum-kagum karena bentuk-bentuk hurufnya yang atraktif. Malah kadang kita enggak mampu membaca tulisan itu gara-gara terlalu susah untuk dieja.Ternyata di balik semua keindahan itu, para pelukis graffiti (sering disebut bomber atau writer) di kota-kota besar dan Jakarta pada khususnya, menyimpan cerita sedih, seru, sekaligus menegangkan pada waktu pembuatannya. “Gue enggak tahu kenapa graffiti sering dilarang. Padahal itu kan seninya tinggi. Daripada tembok di Jakarta dipenuhi sama coretan nama gang sekolahan yang enggak jelas. Dengan begitu, tidak ada petugas keamanan yang bisa menghalau mereka. “Biasanya sih yang ngusir kita tuh Polisi Pamong Praja. Kalau ketangkap, paling kita disuruh bersihin karya kita pakai cat putih, terus dibawa sebentar ke kantor polisi,” katanya lagi. Bayangkan kalau kita lagi terjebak di kemacetan kota. Entah itu di kolong jembatan atau di samping tembok panjang. Terus di samping kiri-kanan terpampang graffiti dalam berbagai bentuk. Nah, para bomber tadi sih maunya menjadikan karya-karya tuh sebagai penyegaran mata. “Kan enak, lagi macet sambil melihat graffiti. Kesannya lagi di galeri lukisan gitu. Terus mereka juga bisa nilai karya siapa yang paling bagus. Jadi biarlah para pengguna jalan menjadi juri,” kata Dhika, salah seorang bomber yang ditemui Tim Muda pas sebelum beraksi. Operasi “pengeboman” selalu dilakukan lewat tengah malam. Beberapa hari sebelumnya mereka pasti melakukan survei lokasi. Hasil check spot tadi bisa berbuah dua hal. Mereka bisa menemukan spot baru, atau mereka malah menemukan spot karya mereka perlu diperbarui. Jakarta, untuk melihat lokasi pengeboman malam itu. Isi pesan sebagian besar graffiti crew di Indonesia, khususnya Jakarta mungkin masih bersifat tagging crew alias cuma menonjolkan nama kelompok demi kepopuleran. Nama-nama kru disemprot dalam berbagai bentuk yang bisa menimbulkan decak kagum karena keindahannya.
Mural dan Lingkungan
Mural bila dihubungkan dengan keseimbangan lingkungan, maka mural mampu membawa dampak yang cukup besar pada perkembangan kota. Sekarang di tengah arus budaya urban yang sangat tinggi serta tingkat kepadatan masyarakat kota, perkembangan mural bisa dihubungkan dengan memperindah sudut pandang kota yang ‘hilang’ akibat padatnya pengguna jalan raya, tingginya pemilik kendaraan bermotor hingga kemacetan yang terjadi. Begitu pula dengan lingkungan yang tidak seimbang akibat penebangan pohon yang sebenarnya difungsikan sebagai paru-paru kota menambah panasnya hunian serta tingkat polusi yang tinggi. Hal demikian dimanfaatkan oleh mural dengan ‘menawarkan’ alternatif bagi mata untuk menangkap kesan estetik ketika hal itu tidak ditawarkan oleh bangunan kota, papan iklan maupun estetiknya mobil keluaran terbaru.
Dalam politik kota yang semrawut, mural berbicara untuk melukis dinding kota yang tidak terawat, kotor nan sangat kumuh dengan sentuhan estetika (seni). Hal ini menunjukkan kegelisahan para perupa kontemporer untuk mencari kaitan antara wacana seni rupa dan kehidupan kota sebagai representasi keseharian. Kota sudah memasuki fase pelupa. Pada saat yang sama kota telah berubah menjadi rimba tanda-tanda yang mengubur sejarah kotanya sendiri dan kota tidak lagi sarat dengan kenangan lama yang menjadi saksi berkembangnya kota dari hari ke hari. Hal inilah yang menjadi dasar alasan yang kuat mengapa mural dilakukan dan mengapa pula mural sebaiknya tidak dipakai sebagai alat promosi sebuah produk.
Sekedar perbandingan saja, di Jakarta mural dalam perkembangannya tidak lagi dibuat oleh seniman namun justru oleh masyarakat sendiri. Mereka mengerjakan mural itu di pinggir-pinggir jalan lingkup RT maupun jalan masuk gang. Terkesan mural di Jakarta bahkan seperti gerakan massal yang memaksa pihak biro iklan harus memutar otaknya lagi untuk memasang poster iklan, karena ternyata ruang publik itu sudah kembali ke masyarakat sendiri.

LAMPU HIAS MINIMALIS DARI TEMPURUNG KELAPA DAN PELEPAH PISANG

Oleh : Agus Nursidhi, MDs
 

Produk dari Tempurung Berat dan tebal tempurung sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Kelapa Dalam mempunyai tempurung yang lebih berat dan tebal daripada kelapa Hibrida dan kelapa Genjah. Tempurung beratnya sekitar 15-19% bobot buah kelapa dengan ketebalan 3-5 mm. Komposisi kimia tempurung terdiri atas; Selulosa 26,60%, Pentosan 27,70%, Lignin  9,40%, Abu 0,60%, Solvent ekstraktif 4,20%, Uronat anhidrat 3,50%, Nitrogen 0,11%, dan air 8,00% (Ibnusantoso, 2001). Tempurung kelapa yang dulu hanya digunakan sebagai bahan bakar, sekarang sudah merupakan bahan baku industri cukup penting. Produk yang dihasilkan dari pengolahan tempurung adalah arang, arang aktif, tepung tempurung dan barang kerajinan. Arang aktif dari tempurung kelapa memiliki daya saing yang kuat karena mutunya tinggi dan tergolong sumber daya yang terbarukan. Selain digunakan dalam industri farmasi, pertambangan, dan penjernihan, arang aktif juga digunakan untuk penyaring atau penjernih ruangan untuk menyerap polusi dan bau tidak sedap dalam ruangan. Berdasarkan data ekspor tahun 2003, Indonesia ternyata lebih banyak mengekspor dalam bentuk arang tempurung (56%), sedangkan negara lain dalam bentuk arang aktif (APCC, 2000; APCC, 2001; APCC, 2003). Peningkatan ekspor arang tempurung dan arang aktif dalam kurun waktu 10 tahun terakhir masing-masing 13,86% untuk arang tempurung dan 6,1% untuk arang aktif. Jumlah ekspor saat ini untuk arang tempurung dan arang aktif masing-masing 29.493 ton dan 11.553 ton.Siapa sangka dengan bermodalkan limbah tempurung yang dimodifikasi dengan pelepah pisang, menjadikan produk yang satu ini bernilai seni dan semakin banyak diminati. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika aneka barang kerajinan berbahan baku tempurung kelapa muda kerap ditemui disetiap pusat perbelanjaan di daerah kota wisata. Sebut saja Jogjakarta, Bali, dan Lombok. Dikedua kota ini, kerajinan tempurung kelapa banya dijajakan untuk dijadikan buah tangan. Mulai dari aksesoris perempuan seperti jepitan, bingkai foto, hingga perabotan rumah tangga layaknya sendok dan mangkuk.

Meskipun beberapa waktu lalu kondisi pariwisata Indonesia sempat carut marut, namun ternyata tidak berdampak pada minat konsumen untuk membeli produk yang terbilang unik ini. Meskipun pesanan datang dalam jumlah sedikit, namun tidak pernah berhenti. Apalagi, produk ini juga banyak yang dipasarkan melalui internet. Dengan begitu, banyak peminat, khususnya konsumen asing, yang mengorder produk ini lewat internet.

Agar produk kerajinan ini lebih menarik, tentu diperlukan ide-ide yang kreatif. Dengan begitu dapat menghasilkan cinderamata yang memiliki nilai jual yang tinggi. Namun, adanya serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Karena diseratlah melekat nilai seni yang kuat daripada usaha ini, selain bentuk-bentuk unik yang anda buat. Setelah itu, proses pengamplasan yang harus dilakukan beberapa kali. Agar hasilnya terlihat lebih “cling”, dilanjutkan dengan tahap akhir dimana cinderamata tersebut menggunakan lilin.

Batok Kelapa telah banyak dimanfaatkan diantaranya sebagai arang dari batok kelapa, bahan aku pembuatan obat nyamuk, kerajinan sampai penemuan terbaru yaitu untuk asap cair tempurung kelapa sebagai pengganti formalin. Namun, jumlah sampah batok kelapa tetap meningkat seiring kegiatan dan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Banyak kerajinan yang dikembangkan dari batok kelapa dengan berbagai metode pembuatan yang menghasilkan aneka jenis produk. Salah satu yang dikembangkan adalah metode penempelan (laminating), dimana batok kelapa ditempelkan pada media yang sudah disiapkan. Metode penempelan (laminating) batok kelapa telah menghasilkan produk yang sangat menarik dan unik. Tidak perlu pewarnaan karena telah memiliki warna natural yang bagus. Misalnya untuk tempat lilin, table lamp, stand lamp, tempat tissue dan lain-lain. Juga bisa dipakai untuk accessories yang ditempelkan pada furniture, sehingga mempercantik dan memperindah tampilan furniture Produk kerajinan batok kelapa ini telah banyak diminati baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Proses pembuatannya cukup mudah dan tidak memerlukan teknologi tinggi. Hanya perlu kerajinan tangan dan ketekunan agar produknya semakin bagus dan desainnya berkembang, dan dibutuhkan orang-orang yang memiliki mental pengusaha agar bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan dan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Banyak tenaga kerja yang bisa diserap karena produksinya atau pembuatannya mengandalkan tangan manusia bukan mesin.

Pelepah pisang ternyata memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri setelah diproses menjadi berbagai macam kerajinan. Baik melalu model penempelan (laminating), anyaman maupun untuk kominasi dengan produk kerajinan lainnya. Tekstur dan warna dari pelepah pisang ternyata sangat unik dan alami, dan akan membuat kerajinan yang dikombinasi dengan pelepah pisang menjadi lebih menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Aneka macam produk kerajinan yang memanfaatkan kerajinan pelepah pisang lebih banyak yang diekspor dari pada yang dibutuhkan untuk pasar dalam negeri. Pelepah pisang dalam produknya dikombinasikan dengan tempurung kelapa dan rumput alang-alang atau lainnya. Menghasilkan produk yang benar-benar unik dan menarik. Kelebihan lainnya adalah bebannya yang sangat ringan, sehingga furniture dari pelepah pisang ini mudah dipindah-pindahkan dan cocok untuk orang-orang yang menyukai suasana rumah yang selalu baru dan berubah. Begitu juga dengan tempurung kelapa yang semula tidak begitu terpakai melalui proses yang sama dengan pelepah pisang mampu dimanfaatkan menjadi aneka kerajinan. Produk yang dihasilkan hampir sama dengan pelepah pisang namun memiliki ciri khas warna dan motif yang berbeda.

Contoh foto produk kerajinan pelepah pisang dan tempurung kelapa:

Proses pembuatan :

Pertama buat kerangka kap lampu dengan kawat yang tebal, membentuk empat persegi panjang, ukuran bawah 20 x 20 cm dan empat persegi panjang bagian atas 15 x 15 cm dan tinggi 30 cm.Kedua, menutup kerangka kawat dengan plastic warna putih atau plastic mika dengan menggunakan lem besi.

Ketiga, menutup plastic cap lampu dengan pelepah pisang yang titis dan memilih tekstur yang baik dan bagus.

Keempat, memotong tempurung kelapa setengahnya, memasang skrar on-off, memasang paralon aluminum/besi sekalis pasang skrup/bautnya. Memasang veting lampu. Sebagai pemberat bagian bawah di pasang potongon kayu kotak empat persegi panjang dari bahan batang pohon kelapa.

Finishing, dengan memberi lilitan bagian paralon aluminium dengan pelepah pisang memakai lem. Setelah selesai semuanya baru di vernish atau plitur supaya mengkilat dan warna tekstur pelepah pisang, tempurung kelapa asli atau alami.

Penempatan Interior kamar tamu